Cole Palmer, pemain berusia 23 tahun, menjadi sorotan sejak bergabung dengan Chelsea dari Manchester City pada September 2023 dengan harga 42,5 juta euro. GOAL BET, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Popularitasnya melesat berkat kontribusi signifikan di musim pertamanya, termasuk 14 gol dan 6 assist dalam 21 pertandingan Liga Premier. Namun, performanya sempat menurun drastis di paruh kedua musim, dengan hanya mencetak 1 gol dan 3 assist dalam 17 laga terakhir.
Meski demikian, Palmer menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dalam final Liga Konferensi UEFA melawan Real Betis, di mana ia memberikan dua assist kunci untuk membalikkan skor 1-0 menjadi kemenangan 4-1. “Saya lelah bermain terlalu aman,” ujarnya setelah pertandingan, menegaskan keinginannya untuk lebih ekspresif di lapangan.
Namun, kritik tetap mengiringinya, terutama setelah kekalahan 3-1 dari Flamengo di Piala Dunia Antarklub. Media sosial Flamengo bahkan mengejeknya dengan meme “Terlalu panas untuk ‘Cold Palmer'”, merujuk pada selebrasi khasnya yang terinspirasi cuaca dingin.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kepribadian Unik Palmer di Luar Lapangan
Salah satu daya tarik Cole Palmer adalah kepribadiannya yang sederhana dan apa adanya. Dalam berbagai wawancara, ia kerap membuat pernyataan spontan yang viral, seperti ketidaksukaannya pada bau pesawat atau kebiasaannya bermain PlayStation di waktu luang. “Saya hanya mencoba menikmati sepak bola seperti biasa,” katanya saat ditanya tentang tekanan media.
Ia juga mengaku kesulitan berkomunikasi dengan pemain baru Chelsea, Estevao, karena harus menggunakan Google Translate. Namun, kedekatannya dengan rekan setim seperti Noni Madueke—yang sudah ia kenal sejak timnas Inggris U-15—menjadi faktor penting dalam membangun chemistry di lapangan.
Meski terlihat santai, Palmer mengaku terganggu oleh kritik di media sosial. “Troll online bisa memengaruhi siapa pun,” ujarnya. Namun, ia berusaha tetap fokus pada permainan dan tidak membiarkan tekanan mengganggu performanya.
Baca Juga: Nomor 9 Baru Chelsea, Mampukah Liam Delap Jadi Mesin Gol The Blues?
Tantangan Palmer dalam Sistem Maresca
Di bawah pelatih Enzo Maresca, Palmer kerap ditempatkan di sayap kanan, bukan sebagai gelandang serang yang menjadi posisi favoritnya. Hal ini mengurangi pengaruhnya dalam permainan, seperti terlihat dalam kekalahan dari Flamengo di mana ia hanya menyentuh bola 32 kali sebelum ditarik di menit ke-82.
Statistik menunjukkan bahwa Palmer lebih efektif sebagai playmaker tengah. Musim lalu, saat bermain sebagai number 10, ia mencetak 10 gol dan 5 assist dalam 12 laga, dibandingkan 11 gol dan 3 assist dalam 13 penampilan di sayap. Namun, Maresca bersikeras bahwa eksperimen taktis ini akan menguntungkan Chelsea dalam jangka panjang.
Kedatangan striker Liam Delap, yang pernah bermain bersama Palmer di akademi Manchester City, bisa menjadi solusi. Keduanya sudah menunjukkan sinergi dalam kemenangan 2-0 atas LAFC di Piala Dunia Antarklub, meski Palmer masih harus meningkatkan akurasi tembakannya.
Peluang Chelsea dan Peran Kunci Palmer
Chelsea masih berpeluang melaju jauh di Piala Dunia Antarklub, tetapi mereka membutuhkan performa terbaik dari Palmer. Cuaca panas di Amerika Serikat menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam laga melawan Esperance de Tunis yang digelar dalam suhu 38°C.
Palmer sendiri terbiasa dengan tekanan turnamen besar, setelah mencetak gol di final Euro 2024 dan memenangkan Kejuaraan Eropa U-21 pada 2023. Jika ia kembali ke level terbaiknya, Chelsea memiliki peluang besar meraih trofi pertama mereka di era kepemimpinan Todd Boehly.
“Kami punya tim yang kuat,” kata Delap. “Jika semua bermain optimal, kami bisa mencapai target.” Untuk itu, kebangkitan Palmer di sisa turnamen akan menjadi kunci kesuksesan The Blues. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik goalbet1x2.com.